Saatnya untuk Tak Pedulikan Jumlah Follower di Media Sosial
On November 23, 2018
Beberapa minggu belakangan, sejumlah media sosial mulai berbenah menyangkut penampakan jumlah followers yang ditampilkan di platform-nya.
Minggu lalu, Twitter mengubah tampilan aplikasinya di iOS sehingga ukuran font yang menunjukkan jumlah followers lebih kecil. Hal serupa juga dilakukan Instagram untuk membuat laman pengguna lebih sederhana.
Dikutip dari The Next Web, Jumat (23/11/2018), langkah ini dianggap mewakili pergeseran fokus dari sekadar sosok menjadi konten yang diciptakan seseorang termasuk nilai di dalamnya.
Cara serupa juga sudah dilakukan Reddit dengan tidak menampilkan jumlah followers. Gagasan semacam ini diungkapkan Kanye West melalui akun Twitter-nya beberapa waktu lalu.
"Kita harus mampu berpartisipasi di media sosial tanpa perlu menunjukkan jumlah followers atau likes yang kita punya. Sama seperti kita dapat mematikan komentar, jumlah followers juga seharusnya dapat dibuat demikian," tulisnya melalui akun @kanyewest.
Sejumlah studi juga menunjukkan, media sosial kerap mengakibatkan dan erat berkaitan dengan depresi, rasa sedih, kesepian, dan kepercayaan diri yang rendah dari penggunanya.
Selain itu, dengan durasi penggunaan internet yang cukup tinggi, tak jarang seseorang mengukur dirinya sendiri dari jumlah followers atau likes yang dimilikinya.
Hal ini jelas berbahaya bagi karena membuat pengguna seakan-akan tidak memiliki kontrol atas angka-angka tersebut. Terlebih, perubahan algoritma di media sosial membuat penggunanya betah berlama-lama di aplikasi.
Kendati demikian, bukan berarti jumlah followers tidak berarti apa-apa. Bagi penerbit atau pengelola produk, angka-angka yang tampilkan tentu berpengaruh pada bisnisnya.
Pun demikian, pengguna yang sekadar menggunakan media sosial untuk bersenang-senang, ada baiknya tidak perlu terlalu memikirkan jumlah likes atau followers yang didapat. (Liputan6.com).*
Minggu lalu, Twitter mengubah tampilan aplikasinya di iOS sehingga ukuran font yang menunjukkan jumlah followers lebih kecil. Hal serupa juga dilakukan Instagram untuk membuat laman pengguna lebih sederhana.
Dikutip dari The Next Web, Jumat (23/11/2018), langkah ini dianggap mewakili pergeseran fokus dari sekadar sosok menjadi konten yang diciptakan seseorang termasuk nilai di dalamnya.
Cara serupa juga sudah dilakukan Reddit dengan tidak menampilkan jumlah followers. Gagasan semacam ini diungkapkan Kanye West melalui akun Twitter-nya beberapa waktu lalu.
"Kita harus mampu berpartisipasi di media sosial tanpa perlu menunjukkan jumlah followers atau likes yang kita punya. Sama seperti kita dapat mematikan komentar, jumlah followers juga seharusnya dapat dibuat demikian," tulisnya melalui akun @kanyewest.
Sejumlah studi juga menunjukkan, media sosial kerap mengakibatkan dan erat berkaitan dengan depresi, rasa sedih, kesepian, dan kepercayaan diri yang rendah dari penggunanya.
Selain itu, dengan durasi penggunaan internet yang cukup tinggi, tak jarang seseorang mengukur dirinya sendiri dari jumlah followers atau likes yang dimilikinya.
Hal ini jelas berbahaya bagi karena membuat pengguna seakan-akan tidak memiliki kontrol atas angka-angka tersebut. Terlebih, perubahan algoritma di media sosial membuat penggunanya betah berlama-lama di aplikasi.
Kendati demikian, bukan berarti jumlah followers tidak berarti apa-apa. Bagi penerbit atau pengelola produk, angka-angka yang tampilkan tentu berpengaruh pada bisnisnya.
Pun demikian, pengguna yang sekadar menggunakan media sosial untuk bersenang-senang, ada baiknya tidak perlu terlalu memikirkan jumlah likes atau followers yang didapat. (Liputan6.com).*